Enzy atau Sasha.
Bel pulang sekolah berbunyi, menandakan berakhirnya jam pelajaran hari ini.
Seperti biasa, Bintang dan Sasha selalu berangkat dan pulang sekolah bersama. Sudah rutinitas. Apalagi setelah kejadian di pantai waktu itu. Bukannya canggung, justru mereka berdua semakin dekat. Ya, meskipun belum juga ada kejelasan.
Saat Bintang dan Sasha ingin keluar kelas, tiba-tiba ada yang menarik lengan Bintang dari belakang.
“Bintangg, gue nebeng dongg, gaada yang jemput niih.” kata seseorang dengan manja yang tak lain adalah Enzy.
“Gue udah ada barengan Zy.”
“Siapa?” tanya Enzy yang langsung melirik Sasha.
Yang dilirik hanya diam saja memasang muka datarnya.
“Oh Sasha ya? Sha tolong ya, hari ini gue yang pulang bareng Bintang ya? Gue gaada yg jemput soalnya. Lo kan udah sering tuh sama Bintang.”
“Ni cabe kenapa sih.” kata Sasha dalam hati.
“Terus dia bareng siapa?” kata Bintang.
“Ya siapa kek. Ayo lah Bintang, Sha lo bujuk Bintang dong.”
Sasha hanya diam saja daritadi. Karena memang disitu masih ada teman sekelasnya yang daritadi menguping percakapan mereka.
“Waduhh apa ni. Jadi Enzy apa Sasha, Tang?” kata Dewa menghampiri mereka.
“Nah, Sasha bareng Dewa aja gimana?” kata Enzy.
Sasha menghela nafasnya. Daripada makin panjang, toh Enzy tidak akan mengalah juga.
“Gue bareng lo ya, Wa.” kata Sasha.
Bintang kaget, tak mengerti apa maksudnya. 'Males banget' katanya dalam hati.
“Nah, gitu dong yuk Bintang.” kata Enzy langsung menarik lengan Bintang dan keluar kelas menuju parkiran.
“Terus gue nganterin lo nih, Sha?” tanya Dewa.
“Gamau lo?”
“Mau atuh, hayuklah, tapi bagi jawaban tugas mtk ya hehe.”
“Cih ada maunya, yaudah nanti sekalian aja dirumah gue.”
“Sip, gaskuy.”
Sesampainya di rumah Sasha, Dewa turun terlebih dahulu untuk mengerjakan tugas matematika bersama Sasha.
Beberapa saat kemudian, Bintang tiba dirumahnya sehabis mengantar Enzy. Melihat ada motor Dewa yang masih terparkir di depan rumah Sasha, membuatnya penasaran.
“Woy ngapain lo pada.” tanya Bintang saat melihat Sasha dan Dewa yang berada di teras. Ia pun menghampiri mereka.
“Nih, M T K.” kata Dewa.
“Mau juga dong.” kata Bintang langsung mengeluarkan ponselnya dan memfoto pekerjaan mereka.
“Enak banget ya kalian gue doang yang mikir kalian tinggal nyalin.” omel Sasha.
“Hehehe.”
“Eh, Tang, lo tadi nganterin Eny ke rumahnya?” tanya Dewa.
“Heem. Jauh anjir ngalang lagi.”
“WKWK MAMPUS” kata Dewa.
Mereka lalu berbincang-bincang banyak hal. Lalu pulang ke rumah masing-masing.