dijodohin?


Sepulang sekolah. Ya, selalu ada drama.

“Bintang, hari ini kamu anterin aku pulang kan?”

Siapa lagi kalau bukan Enzy?

“Hah? Ga, gue bareng Sasha.” jawab Bintang. Sejak kapan panggilan aku-kamu itu?

“Bintang, masa kamu sama cewe lain sih? Padahal aku disini.”

Anak-anak kelas mulai menguping pembicaraan mereka.

Lagi dan lagi, Sasha harus ada di tengah-tengah itu, hanya bisa diam.

“Hah? Apaan sih?”

“Kan kita mau dijodohin Bintang, masa kamu lupa.”

“HAH!?”

Terkejut. Semua orang. Sasha, anak-anak kelas yang masih ada disana, dan bahkan Bintang.

“Kenapa pada gitu? Kaget ya? Hehe. Tapi kita ga nikah sekarang kok hahaha.” ucap Enzy dengan pede nya.

Sasha yang juga terkejut pun tak habis pikir. Ia langsung keluar dari kelas, dan menarik Dewa.

“Sha, Sha, tenang, tenang, ini gue mau dibawa kemana?” tanya Dewa yang tangannya ditarik oleh Sasha daritadi.

Sasha berhenti. Ia tak tahu kenapa. Tiba-tiba menarik Dewa pun tak tahu kenapa. Ia merasa... Cemburu.

“Gue gak tau, Wa.”

“Lo tenang dulu, tarik napas, buang. Tarik napas, buang.”

“Lo kata gue mau melahirkan.”

“Hehehe, yaudah mau kemana ni? Asal narik-narik gue aja lo.”

“Kemana ya? Kemana kek gitu.”

“Ya kemana? Gue kan nanya.”

“Ya gatau. Terserah lo dah, tapi jangan ke rumah gue.”

“Haishh, yaudah yok ke parkiran dulu.” ucap Dewa, kini giliran ia yang menarik tangan Sasha.