Be There For You.
13 Agustus. Hari ini, hari lahirnya. Nana. Begitu aku sering memanggilnya. Pria yang beberapa tahun terakhir ini selalu mengisi hari-hariku.
Kami duduk di tepi pantai. Menikmati suasana pantai dengan matahari yang hampir terbenam.
“Udah mau tenggelam tu mataharinya, make a wish!!” kataku.
Ia pun menutup matanya, membuat sebuah harapan.
Aku menatapnya. Indah. Menurutku, ia mempunyai mata paling indah dan senyum paling manis yang pernah aku lihat. Tak ada yang menandinginya.
Ia tak pernah meminta hadiah apapun. Bahkan jika aku menawarkannya, ia tetap tak mau.
Katanya, ia hanya perlu aku tetap disisinya.
“Na, kamu beneran gamau hadiah apa gitu?”
“Gausah, aku udah dapet hadiah yang paling berharga.”
“Emang apa hadiahnya?” tanyaku penasaran.
Siapa yang memberikannya?
“Kamu.” jawabnya singkat sambil tersenyum menatapku.
“Aku nanya beneran ih!”
“Aku juga jawab beneran,” Dia membenarkan posisinya, berada di depanku, dan menatapku, “Kamu tau apa wish aku setiap kali kita kesini?” tanyanya.
Aku menggelengkan kepala.
“Harapanku selalu sama. Aku mau kamu selalu ada buat aku. Aku cuma butuh kamu selalu ada disampingku. Aku bersyukur sampai sekarang kamu tetap disampingku. Makasih ya, kamu selalu ada buat aku. Maaf kalo aku suka bikin kesel kamu, belum bisa jadi yang terbaik buat kamu. Kamu selalu sabar ngehadapin aku. Kamu selalu dengerin aku dulu. Kamu selalu ngasih tau aku kalo salah, ya meskipun ada ngomel-ngomelnya. Aku beruntung punya kamu. Kamu itu hadiah buat aku. Aku cuma mau ada buat kamu, kamu ada buat aku. Tetap disampingku ya?”
Aku menatapnya dari tadi. Mendengarkan kata per kata yang ia katakan. Tanpa sadar air mataku sudah membendung, bersiap untuk jatuh.
Aku hanya mengangguk menjawab pertanyaannya. Dan langsung memeluknya.
“Aku akan selalu ada buat kamu, Na. Selalu. Setidaknya, sampai beberapa waktu yang tersisa.” kataku, dalam hati.
Selamat Ulang Tahun, Nana.
.
END.